Istilah Kundalini berasal dari bahasa Sansekerta, dengan kata dasar “Kundal” yang berarti “tergulung”. Letak Kundalini sering menjadi perdebatan. Sebagian ahli Kundalini menyatakan bahwa Kundalini terletak pada perineum, yaitu suatu titik yang berada di antara kemaluan dan anus. Beberapa ahli Kundalini lain memperkirakan Kundalini berada pada sacred-bone atau tulang sakral. Sacred, sacrum atau pun sakral sendiri mempunyai arti sebagai “sifat keilahian”.
Kundalini yang sudah bangkit atau aktif mempunyai beberapa ciri, yaitu: inti Kundalini berada di luar gulungan dan menghadap ke atas. Inti Kundalini tersebut akan melepaskan sejumlah energi dahsyat yang membakar semua energi negatif di cakra mayor. Energi tersebut sering dikenal sebagai Api Kundalini.
Saat Kundalini bangkit, maka gulungan energi Kundalini akan terbuka dan mengalir melewati Cakra Dasar, Cakra Seks, Cakra Pusar, Cakra Jantung, Cakra Tenggorokan, Cakra Mata Ketiga dan Cakra Mahkota. Energi Kundalini yang terbuka dan mengalir tersebut akan melakukan proses pemurnian dengan memusnahkan berbagai macam kotoran pada diri manusia.
Pemurnian terjadi melalui proses pembersihan tiap-tiap cakra. Masing-masing cakra memiliki tingkat kesulitan berbeda saat pembersihan. Cakra yang paling sulit dibersihkan adalah Cakra Jantung dan Cakra Mahkota. Gangguan pada kedua cakra tersebut lebih berat yang berakibat pada kacau-nya proses pembersihan secara keseluruhan.
Kotoran pada diri manusia tersebut bisa berupa penyakit, karma negatif, energi kotor atau pun semua hal yang kotor pada roh manusia. Semakin kotor diri manusia, maka akan terasa panas dan tubuh menjadi tidak enak, berat dan tidak sehat. Sebaliknya, semakin bersih diri manusia maka akan berdampak tubuh akan terasa lebih sejuk, ringan dan sehat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar